” kita harus menciptakan birokrasi yang berkelas. Yang dihuni oleh birokrat–birokrat berkinerja, energik, kreatif, inovatif”
——————–
INFONEGERINEWS.Com – Pemerintah Daerah Kabupaten Maluku Tengah menggelar apel perdana yang dipimpin langsung oleh Bupati Maluku Tengah, Zulkarnain Awat Amir, di Baileo Ir. Soekarno Kota Masohi, Senin (10/3/2025).
Bupati Maluku Tengah, Zulkarnain Awat Amir akrab disapa Ozan menekankan pentingnya loyalitas dan kedisiplinan di setiap jenjang birokrasi.
“Saya memiliki cara yang sangat sederhana dan mudah dalam mengatur loyalitas ASN,” kata Bupati Ozan dalam sambutannya.
Loyalitas, kata Bupati Ozan, bukan sekadar kata–kata, tetapi terlihat dari kesungguhan dalam bekerja, kedisiplinan serta kesetiaan terhadap tanggung jawab yang diemban.
“Saya dan wakil bupati berkomitmen untuk menata birokrasi dengan sistem Meritokrasi untuk mewujudkan good governance. Memastikan penempatan jabatan sesuai sistem merit dengan mempertimbangkan kompetensi, manajerial, teknis dan sosio kultural termasuk karakter dan loyalitas yang dimiliki oleh ASN,” paparnya.
Dirinya juga tidak ingin birokrasi Malteng dipandang sebagai birokrasi yang tidak berkualitas, kinerjanya cuma rutinitas dan tidak memiliki terobosan.
“Sebaliknya kita harus menciptakan birokrasi yang berkelas. Yang dihuni oleh birokrat–birokrat berkinerja, energik, kreatif, inovatif. Dan sekali lagi, berkarakter serta loyal,” pesannya.
Untuk mewujudkan hal ini, pentingnya kreatifitas, inovasi, kerjasama, sinergitas dan kerja cepat dari segenap ASN di seluruh OPD pada setiap jenjang dan jabatan.
“Saya percaya kinerja yang baik lahir dari disiplin, loyalitas, komitmen, dan keikhlasan. Mari bekerja bukan sekadar memenuhi kewajiban, tetapi untuk meninggalkan jejak kebaikan bagi Maluku Tengah,” ingatnya.
Saat ini, tambah Bupati Ozan, Pemda Malteng dihadapkan dengan efisiensi anggaran oleh pemerintah pusat. Bukan hanya disini, tapi di seluruh daerah termasuk kementerian dan lembaga.
“Saya meminta kepada seluruh pimpinan OPD agar mengambil langkah–langkah bijak untuk memastikan kesejahteraan ASN tetap terjaga secara merata di tengah kondisi efisiensi ini,” tandasnya.
“Jang ada yang merasa tertinggal. Jangan ada yang merasa diistimewakan. Kita harus berjalan bersama,” sambungnya.
Kedepan, pihaknya akan menerapkan mekanisme reward and punishment bagi ASN berdasarkan kinerjanya.
“Mereka yang bekerja dengan baik akan mendapatkan penghargaan, sementara mereka yang lalai dalam tugas harus siap menerima konsekuensi. Tidak ada tempat bagi mereka yang ingin bersantai dalam birokrasi,” pungkasnya. (INF-002)