KNPI Maluku, Sepak Bola Maluku Kaya Potensi Minim Perhatian

 

INFONEGERINEWS.COM – Potensi sepak bola di Provinsi Maluku tidak bisa dipandang sebelah mata, sebab daerah ini memiliki banyak pemain berbakat, bahkan ada pemain yang sudah menorehkan namanya di tingkat nasional. Kata Wakil Sekertaris Bidang Pemudah dan Olahraga KNPI Maluku, Indra pattikupa.
Ambon, Jumat 20/12/2024

“Sayangnya potensi besar ini tidak mendapat perhatian serius untuk melakukan pembinaan dan pengembangan olahraga tersebut.”

Kalau bicara potensi pemain sepak bola di Maluku sebenarnya banyak, cuma masih kurang perhatian. Artinya dari sisi pembinaan belum maksimal, kemudian untuk sisi kompetisinya juga minim,” kata Indra pattikupa.

Menurut dirinya, bicara potensi maka seluruh kabupaten dan kota di Maluku juga punya bibit pemain yang baik, tapi tidak ada wadah yang tepat untuk membuktikan bakat mereka dalam menunjukkan kualitasnya.

Maluku secara geografis juga bukan daratan. Ini menjadi kendala dalam menjalankan kompetisi yang tidak bisa berpusat pada suatu tempat karena wilayah yang terdiri dari pulau-pulau.”ujarnya

Di sisi lain, asprov PSSI Maluku juga sudah berusaha semaksimal mungkin dan kalau dibilang programnya sangat luar biasa ketika berada di bawah kepemimpinan Sofyan Lestaluhu dimana berbagai kompetisi sudah dilaksanakan.
Bahkan dari sisi pembinaan untuk peningkatan kualitas sumberdaya manusia seperti wasit misalnya maupun kepelatihannya sudah sangat luar biasa.”Terangnya

Padahal kalau bicara potensi, maka seluruh kabupaten dan kota di Maluku juga punya bibit pemain yang baik, tapi tidak ada wadah yang tepat untuk membuktikan bakat mereka dalam menunjukkan kualitasnya.

Makanya dari tahun 2018 kemarin PSSI menjalin kerjasama dengan Federasi Sepak Bola Jerman (DFB) yang secara khusus untuk kepelatihan guru-guru olahraga dan mantan-mantan pesepakbola yang ingin melanjutkan karirnya sebagai pelatih,” kata pattikupa.

Sport for Development merupakan program yang diharapkan akan menyempurnakan program unggulan filosofi sepak bola Indonesia ini melibatkan Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Maluku, dan penerapannya adalah menghadirkan kurikulum baru kursus lisensi D.

PSSI menjalin kerja sama dengan Jerman untuk membenahi sepak bola khususnya di bidang pendidikan kepelatihan dan pengembangan sepak bola akar bawah.

Pattikupa menjelaskan, kerjasama dalam bidang kepelatihan dengan GIZ yang merupakan semacam dinas kependidikan Jerman khususnya sepak bola dan itu harus mencetak 2.000 pelatih di Indoensia, tetapi karena pertimbangan kewilayahan untuk Maluku sehingga hanya mampu menelurkan 600 pelatih.”jelasnya

“Makanya sisa kuota pelatih untuk Maluku diambil oleh Jawa Timur,” ujarnya.

Jadi untuk program rutinitas kompetisinya itu ada kompetisi U14, U16, dan U17 memang sudah dilakukan secara rutin, hanya kalau dari sisi orang katakan tim elit belum lah, tetapi soal kualitas dan sumbangsih pemain untuk Timnas atau tim-tim elite yang ada di tingkat nasional sangat luar biasa.
Bahkan untuk level kompetisi U16, U17, dan U19 Maluku tidak pernah absen di situ dan pasti ada selalu.

“Itulah yang membuat organisasi sepak bola Jerman jatuh hati kemudian Maluku dan Jatim ditunjuk PSSI untuk memegang amanah itu,” tandas pattikupa

Dari seluruh Asprov di Indonesia, Maluku urutan tiga Asprov terbaik setelah Jawa Barat dan Jawa Timur, dan ini sangat luar biasa karena apa yang diamanahkan PSSI pusat dijalankan oleh Maluku dengan baik.

“Terpulang lagi, banyak kekurangan yang harus kita lakukan saat ini dan PSSI Maluku tidak mungkin jalan sendiri sebab perlu ada kerja sama dengan pemerintah daerah,” katanya.

Pihaknya juga sudah menyeruakan bahwa sebesar apa pun potensi itu kalau tidak ditopang dengan infrastuktur yang memadai sama juga bohong, kemudian ditunjang dengan rutinitas kompetisi yang dilakukan secara kontinyu juga masih kurang.

Karena banyak keinginan yang kuat bagaimana Maluku bisa berbicara di ranah nasional, ketika sejarah mencatat sebuah desa dari Maluku melawan satu provinsi di tanah air tahun 2006 silam karena menjuarai Piala Medco, ini sangat luar biasa, dan Desa itu adalah Tulehu, Kecamatan Salahutu (Pulau Ambon) Kabupaten Maluku Tengah.

Sehingga yang menjadi ukuran adalah minimnya suport dari pemerintah daerah, sehingga mudah-mudahan lewat kepemimpinan yang baru bisa berubah karena semua orang punya mimpih seperti itu, termasuk Kapolda Maluku yang dalam beberapa kesempatan punya mimpi paling tidak Maluku bisa menjadi salah satu kontestan pada liga elit di Indonesia.”Tutupnya. (IFN-002)

Avatar photo

Info Negeri News

PT Media Antar Nusa - Terkini, Jujur, dan Derpercaya

Artikel Terkait

Nusantara Masohi FC U-15 Tampil Gahar dan Memukau di Awal Turnamen Piala Soeratin 2025-2026

KNPI Maluku, Sepak Bola Maluku Kaya Potensi Minim Perhatian

Kejuaraan Balap Motor KH.Road Race Manusela Sport Club 2024 Resmi di Gelar

Maluku Tengah Posisi Kedua Peroleh Medali setelah Kota Ambon

Kontingen Maluku Tengah siap bertanding di POPMAL IV Maluku

Muhammad Marasabessy terpilih sebagai Ketua Koni Malteng