Horee! Dusun Terpencil di Situbondo Ini Bakal Punya Akses Jalan ke Dunia Luar

Situbondo – Sebuah dusun di ujung timur utara pulau Jawa sangat terisolir. Selain tak ada akses jalan, dusunyang masuk wilayah Situbondo ini juga tak ada listrik.

Namun, sedikit asa warga Dusun Merak tersebut kini mulai muncul. Harapan untuk terbukanya akses dengan dunia luar akan terwujud. Sehingga dapat meningkatkan taraf ekonomi, sosial, maupun hal-hal lain untuk masyarakat setempat.

Hal itu menyusul turunnya persetujuan dan izin prinsip dalam bentuk MoU dari Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE). Karena dusun ini memang ada di dalam kawasan Taman Nasional Baluran.

“Persetujuan dari Dirjen KSDAE memang telah turun. Kami telah MoU. Rencananya kami akan membangun dan meningkatkan jalan sepanjang sekitar 10 kilometer,” jelas Bupati Situbondo Karna Suswandi saat dikonfirmasi detikcom, Sabtu (4/9/2021).

Tetapi hal itu harus tetap menunggu pengesahan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P-APBD) 2021 dari DPRD. Pembahasan dan pengesahan di legislatif itu direncanakan bulan depan.

“Ini kan semacam lampu hijau dari pemerintah pusat atau Kementerian LHK, sebagai pengelola kawasan. Jadi ibaratnya, silakan jika mau dibuka akses untuk kesejahteraan warga situ. Kan begitu,” ungkap Karna.

Sehingga, kata Karna, berpulang pada pemerintah daerah untuk menindaklanjutinya. Sebab, pembuatan jalan tersebut merupakan cara untuk membuka akses daerah yang memiliki potensi besar tersebut.

Sementara Kepala Desa Sumber Waru, Banyuputih, Situbondo, Imam Anshori, mengaku senang dengan kabar akan dibukanya akses di kawasan yang ada di desanya tersebut. Karena hal itu memang merupakan harapan warga yang sudah lama diimpikan.

“Dengan dibukanya akses itu, warga akan tahu bahwa dunia luar itu ternyata ada dan luas. Selama ini warga tahu dunia kan hanya Dusun Merak. Karena memang sangat terisolir,” cetus Imam, mengibaratkan.

Untuk diketahui, Dusun Merak ada di wilayah Desa Sumber Waru Kecamatan Banyuputih, Situbondo. Dusun yang dihuni sekitar 1.000 jiwa ini berada di dalam kawasan Taman Nasional Baluran.

Tak ada akses jalan menuju dusun ini. Kalaupun memaksa bisa, tapi harus menggunakan kendaraan off road atau sepeda motor jenis trail. Itu pun saat musim hujan, mutlak tak dapat dilalui. Satu-satunya akses hanya melalui laut.

Tak hanya itu. Dusun ini belum terjangkau listrik, apalagi sinyal telepon seluler. Tak ada sekolah. Kalaupun ada, hanya berupa sekolah fillial atau kelas jauh yang berinduk pada SDN 1 Sumberwaru. Akibatnya, banyak anak putus sekolah. Sebab, untuk melanjutkan ke tingkat lebih tinggi terbentur lokasi yang sangat jauh.

Namun begitu, kawasan ini memiliki potensi luar biasa besar. Betapa tidak. Warga dusun terpencil ini memiliki ribuan sapi sebagai peliharaan. Jumlah total sapi warga sekitar mencapai 3.500 ekor lebih.

Cara memeliharanya juga cukup unik. Bukan dikandangkan lalu diberi pakan seperti lazimnya orang memelihara ternak. Tapi dilepas begitu saja di lahan yang ada di TN Baluran. Meski begitu, sapi-sapi itu tetap dipantau pemiliknya.

Selain itu, di dusun ini juga terdapat sejumlah objek wisata sangat menarik. Khususnya wisata bahari. Karena memang berbatasan langsung dengan Laut Jawa. Di antaranya pantai Sejile, Bilik, Kakapa, Lempuyang, Balanan, serta Bama.

 

Sumber : https://news.detik.com

Avatar photo

Info Negeri News

PT Media Antar Nusa - Terkini, Jujur, dan Derpercaya

Artikel Terkait

Demokrasi Digital Sebut 74 Persen Masyarakat di Dunia tak Percaya Kualitas Wakil Rakyat

Tegas Menteri PANRB: ASN Harus Utamakan Kepentingan Masyarakat di Pilkada

Muhammad Ali Holle : Aplikasi E-Materai Sering Eror, Pelamar CPNS Kesulitan

KUALITAS PENDIDIKAN INDONESIA: ANTARA EKSPEKTASI DAN REALITA

Pj Bupati Maluku Tengah Diberhentikan dari Jabatan Kadis PUPR Maluku. Benarkah Sesuai Aturan?

Aktivis Pemerhati Perempuan Malteng Aksi Damai Pemukulan ASN Perempuan ,Tuntut Copot Kadis Pendidikan